Punk Moslem lahir karna keprihatinan seorang Budi ( alm ), akan kondisi pemuda yang berada dikomunitas Punk, hidup tanpa orientasi ( anti kemapanan )dan meninggalkan agamanya. Punk Moslem itu berdiri sejak ramadhan 1427 H . tahun lalu, yang didirikan oleh seorang yang soleh yakni Budi Khoironi ( alm)>
PUNK MUSLIM, diawali dari kejemuhan disrepairisasi kehidupan diri dan sosial, kejemuhan yang menjadi sebuah kegelisahan, kegelisahan untuk berdiri dan bangkit mensubversi hegemoni hitam hati dalam diri dan hegemoni hitam budaya punk itu sendiri, kegelisahan menjelma menjadi sebuah keprihatinan, keprihatinan untuk menjadi sebuah kepedulian menyelamatkan diri dan kehidupan kawan-kawan dari lubang yang kami gali sendiri.
Pada 2007 pertengahan tahun, Punk Muslim dieksistensikanNYA untuk menjadi sebuah komunitas yang bershafkan Punkajian (pengajian), pendidikan, seni musik, dan Insya Allah akan berkembang menjadi shaf-shaf yang lainnya termasuk shaf ekonomi yang akan kami rintis.
Adalah sekumpulan pemuda-pemudi yang ingin hidup bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, “melawan arus” adalah jalan yang dipilihnya dan dipilihkanNYA, karena berjalan dalam ladang yang tak bertuan ( jalanan ), yang sangat rentan dengan konflik, karena kami sangat merasakan itu.
Dua hal yang tak mungkin disatukan, Punk yang menyuarakan Anti Tuhan dan Muslim adalah pelaku ajaran Monotheis Islam, kami bukan bermaksud untuk menyatukan dua kata ini dalam pengertian yang harfiah.
Punk Muslim mencoba jalankan perintah seperti, “sampaikanlah walau cuma satu ayat”, “saling ingat mengingatkanlah kalian dalam kebaikan”, atau ribuan perintah-perintah yang lain, dan kami ini baru satu, dua atau tiga saja yang bisa kami kerjakan, Dan kami ini mengkhususkan untuk menyampaikan kepada diri kami sendiri dan merangkul kawan-kawan Punk yang terlanjur nge-Punk
Lebih jauh lagi kami ingin memberikan sebuah opsi kepada para punkers, atau sebagai sebuah gerakan oposisi dalam “Negara” yang bernama punk ini, yang sebenarnya banyak juga kesenjangan antara para pemikir (tokoh) dan pengekornya (rakyat).
Kami mencoba menemani kawan-kawan yang sudah mulai lelah dan payah dengan punk yang telah dijalaninya.
Kami tidak melawan mereka (punkers), yang kami lawan adalah sebuah konsep atau sistem yang membuat mereka seperti yang terlihat sekarang, melawan pembiasan makna kebebasan yang ekstrim dan terlampau mengada-ada, dan melawan dasar mereka turun kejalanan entah karena broken home atau sebab lain.
Muslim adalah sebuah subyek, dan Punk hanya sebuah object, terlepas dari letak susunan kata subyek dan object, “punk muslim” atau “muslim punk”.
Kami ini hanya sebuah anti-tesis. Mencoba membuat dialektika dalam punk itu sendiri. Kami bukan punk islam atau islam punk, kami Punk Muslim.
Selengkapnya...
Pada 2007 pertengahan tahun, Punk Muslim dieksistensikanNYA untuk menjadi sebuah komunitas yang bershafkan Punkajian (pengajian), pendidikan, seni musik, dan Insya Allah akan berkembang menjadi shaf-shaf yang lainnya termasuk shaf ekonomi yang akan kami rintis.
Adalah sekumpulan pemuda-pemudi yang ingin hidup bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, “melawan arus” adalah jalan yang dipilihnya dan dipilihkanNYA, karena berjalan dalam ladang yang tak bertuan ( jalanan ), yang sangat rentan dengan konflik, karena kami sangat merasakan itu.
Dua hal yang tak mungkin disatukan, Punk yang menyuarakan Anti Tuhan dan Muslim adalah pelaku ajaran Monotheis Islam, kami bukan bermaksud untuk menyatukan dua kata ini dalam pengertian yang harfiah.
Punk Muslim mencoba jalankan perintah seperti, “sampaikanlah walau cuma satu ayat”, “saling ingat mengingatkanlah kalian dalam kebaikan”, atau ribuan perintah-perintah yang lain, dan kami ini baru satu, dua atau tiga saja yang bisa kami kerjakan, Dan kami ini mengkhususkan untuk menyampaikan kepada diri kami sendiri dan merangkul kawan-kawan Punk yang terlanjur nge-Punk
Lebih jauh lagi kami ingin memberikan sebuah opsi kepada para punkers, atau sebagai sebuah gerakan oposisi dalam “Negara” yang bernama punk ini, yang sebenarnya banyak juga kesenjangan antara para pemikir (tokoh) dan pengekornya (rakyat).
Kami mencoba menemani kawan-kawan yang sudah mulai lelah dan payah dengan punk yang telah dijalaninya.
Kami tidak melawan mereka (punkers), yang kami lawan adalah sebuah konsep atau sistem yang membuat mereka seperti yang terlihat sekarang, melawan pembiasan makna kebebasan yang ekstrim dan terlampau mengada-ada, dan melawan dasar mereka turun kejalanan entah karena broken home atau sebab lain.
Muslim adalah sebuah subyek, dan Punk hanya sebuah object, terlepas dari letak susunan kata subyek dan object, “punk muslim” atau “muslim punk”.
Kami ini hanya sebuah anti-tesis. Mencoba membuat dialektika dalam punk itu sendiri. Kami bukan punk islam atau islam punk, kami Punk Muslim.